Skandal Perjamuan Natal/ Agatha Christie; alih bahasa, Ny. Suwarni A.S. - Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994: 384 hlm: 18 cm
English Edition Click Here:
Adventure of the Christmas Pudding, The
ISBN 979-605-022-6
Jangan makan puding itu...
Puding Natal khusus itu terhidang dengan segala kemegahannya di piring hidangan dari perak. Puding itu berbentuk bola kaki yang besar. Setangkai daun holly tertancap di atasnya, seperti bendera kemenangan, dan nyala api biru dan merah yang cemerlang semarak di sekelilingnya. Terdengar pekik sorak kagum dari semua yang hadir.
Hercule Poirot memandangi kue di piringnya dengan air muka agak aneh.
Itu karena ia telah menemukan secarik surat pendek di tempat tidurnya, yang berbunyi,
JANGAN MAKAN PUDING PLUM YANG DIHIDANGKAN SEDIKIT PUN JUGA. DARI SEORANG YANG BERNIAT BAIK TERHADAP ANDA.
Note.
Buku mengenai makanan khas Natal ini boleh disebut “Pilihan sang Juru Masak”. Dan sayalah juru masaknya!
Makanan Utamanya, ada dua macam yaitu: Skandal Perjamuan Nataldan Misteri Peti Spanyol. Ada pula pilihan entree-nya, yaituGreenshaw’s Folly, Mimpi, dan Yang Tak Diperhitungkan. Sedangkan sorbet-nya adalah: Buah Blackberry.
Misteri Peti Spanyol bisa disebut sebagai Yang Istimewa dari Hercule Poirot. Dalam perkara itu, ia menganggap dirinya paling hebat! Sedangkan Miss Marple seperti biasanya merasa senang dengan kecerdikannya dalam Greeshaw’s Folly.
Skandal Perjamuan Natal memberikan kepuasan tersendiri pada diri saya, karena kisah itu mengingatkan saya pada hari Natal yang menyenangkan di masa kanak-kanak saya. Setelah ayah saya meninggal, saya dan ibu saya selalu merayakan hari Natal dengan keluarga kakak ipar saya di Inggris Utara - dan senang sekali mengenang Hari-hari Natal masa kanak-kanak itu! Abney Hall memiliki segala-galanya! Di kebun ada air terjun kecil, sungai kecil, dan terowongan di bawah jalan masuknya! Hidangan Natal-nya banyak sekali. Waktu itu saya anak yang kerempeng dan kelihatan lemah, padahal kesehatan saya baik sekali, dan saya selalu merasa lapar! Saya biasa bertanding dengan anak-anak laki-laki, siapa yang bisa makan paling banyak pada hari Natal. Sup kerang dan ikan Turbot kami makan tanpa begitu bernafsu. Tapi kemudian dihidangkan ayam kalkun panggang dan rebus, dan seonggok daging has. Saya dan anak-anak laki-laki itu masing-masing makan dua piring dari ketiga macam lauk itu! Kemudian kami makan puding buah plum, pastel, makanan kecil lainnya, dan bermacam-makam makanan penutup. Sepanjang siang, tak habis-habisnya kami makan cokelat. Tak seorang pun di antara kami merasa kekenyangan! ah, betapa senangnya menjadi anak berumur sebelas tahun, dan selalu serakah!
Alangkah senangnya kami sepanjang hari itu, dimulai dengan kebiasaan menemukan kaus kaki panjang di tempat tidur, pagi hari, pergi ke gereja dan menyanyikan semua lagu Natal, kemudian makan pada perjamuan Natal, yang disusul dengan pembagian hadiah-hadiah dan menyalakan lampu-lampu Natal!
Dan alangkah mendalamnya rasa terima kasih saya kepada pemilik rumah yang baik hati dan ramah, yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan hari Natal itu, sehingga tetap merupakan kenangan yang manis sekali sampai hari tua saya.
Maka izinkanlah saya mempersembahkan buku ini demi kenang-kenangan pada Abney Hall - kebaikan hati dan keramahan mereka.
Dan selamat hari Natal bagi semua yang membaca.
No comments:
Post a Comment