
Di balik pria modern yang senantiasa mengeluh dan tidak pernah puas, sikap seorang kesatria belumlah punah. Bagaimana para wanita kemudian merespons sikat tersebut ternyata bermacam-macam dan bergantung pada suasana yang ada. Saat lingkungan bisnis membutuhkan perpaduan antara tata krama dan sikap profesional, suasana romantis, sebaliknya, membutuhkan lebih sedikit sentuhan yang agresif. Jadi, meskipun beberapa dari kita tidak melihat perlunya bersikap sebagai seorang kesatria, para wanita sebaliknya, sangat menghargai usaha Anda tersebut sepanjang tindakan itu Anda lakukan dengan halus dan tidak berlebihan. Seorang pria sopan akan selalu:
- Berjalan di sisi terdekat dari jalan atau trotoar.
- Membantu wanita memasang dan melepas mantelnya.
- Berjalan di belakangnya saat menuju meja restoran dan berjalan di depannya saat di tengah keramaian.
- Membuka pintu dan menarik kursinya.
- Memberikan kesempatan kepada para wanita untuk memesan terlebih dahulu.
- Bangkit perlahan ketika seorang wanita datang atau meninggalkan meja.
- Mengantar wanita kembali ke rumahnya.
- Mengambilkan barang yang dijatuhkan oleh seorang wanita.
- Membayar.
Table Manners
Oke. Anda mungkin tidak akan pernah mendapatkan undangan ke Istana Buckingham. Walaupun begitu, kesempatan untuk menghadiri beberapa pesta makan malam, pernikahan, dan pertemuan sosial akan terus ada di sepanjang kehidupan Anda. Jika sikap yang baik kurang mendapatkan perhatian, sikap yang buruk sebaliknya bisa terlihat dari jarak seratus yar dan cepat menyebar. Dengan segera Anda akan dianggap sebagai seseorang yang tidak bisa mengendalikan diri. Bahkan untuk pertemuan yang tidak formal, jika Anda telah mengetahui aturan yang ada, Anda akan tetap bisa bersikap santai dan sesuka hati karena Anda lebih senang bersikap seperti itu.
Untuk mencegah kejadian memalukan menimpa Anda, akan bijaksana jika Anda mengingat beberapa peraturan dan petunjuk sederhana yang dengan mudah bisa Anda praktikkan.
Tindakan yang dapat menarik perhatian atau ekspresi muka yang
dibuat-buat tidaklah perlu. Yang Anda perlukan hanyalah sikap hati-hati, tenang, dan selalu ingat bahwa:
- Anda harus yakin bahwa telepon Anda dalam keadaan tidak aktif sehingga perhatian Anda bisa terfokus kepada tamu-tamu yang lain.
- Tunggulah sampai tuan rumah menunjukkan tempat duduk Anda atau paling tidak ikutilah tamu-tamu sebelumnya.
- Ketika duduk, taruhlah serbet di pangkuan Anda. Jika meninggalkan meja, taruhlah serbet itu di atas kursi Anda.
- Sebelum makan, tunggulah sampai tuan rumah mengambil sendoknya kecuali jika tuan rumah meminta sebaliknya.
- Lewatlah dari sebelah kanan dan jangan pernah melintasi meja.
- Dengan perlengkapan makan terbuat dari perak, gunakanlah peralatan makan dari sisi yang paling dalam. Garpu di bagian luar untuk salad dan di sebelahnya lagi untuk hidangan utama, dan seterusnya.
- Jangan meniup atau menyedot sup. Sendoklah supnya dan ketika sendokan terakhir, geserlah mangkuk sup menjauh dari Anda.
- Ketika Anga mengambil daging, ayam, atau ikan, iris dan ambillah satu atau dua potong. Jangan mengiris semuanya dalam satu waktu.
- Berusahalah menyesuaikan dengan yang lain. Jangan asyik menciumi bau makanan sehingga Anda menjadi tamu pertama yang makan. Hindari juga mengobrol terlalu banyak sehingga Anda menjadi tamu terakhir yang menyantap hidangan.
- Jangan pernah bicara dengan mulut penuh, tidak peduli seberapa senang perasaan Anda dalam obrolan itu.
- Peralatan makan yang sudah terpakai jangan pernah di letakkan kembali di atas taplak meja. Ketika selesai, letakkan peraltan makan di tempat jarum jam menunjukkan arah pukul 11.00.
- Meletakkan lengan bawah di pinggiran meja pada sebuah pertemuan formal masih dapat diterima.
- Hindari meletakkan siku di atas meja kecuali pada acara informal dan usahakan selalu mengamati keadaan di sekeliling Anda sehingga Anda dapat menyesuaikan diri.
No comments:
Post a Comment